Bapelkes Jambi Gelar Pelatihan Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI), Pelajaran Berharga Dari Pandemi
Ryan Syah | 03 Oktober 2022 | Dibaca 644 kali | DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI

Jambi | Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Jambi (Bapelkes Jambi ) mengelar Pelatihan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi ( PPI) bagi Tenaga Kesehatan di FKTP khusus nya Puskesmas, bertempat di Bapelkes Jambi.

Pelatihan tersebut direncanakan terdiri dari 6 (enam) angkatan, 4 (empat) angkatan bersumber dari dana APBD Provinsi Jambi, dan 2 (dua) angkatan bersumber dari dana APBN (dekon).

Angkatan pertama telah di mulai pelaksanananya pada hari Senin tanggal 26 September s/d 1 Oktober 2022, disusul angkatan berikut nya sesuai dengan waktu yang di rencanakan. 

Kegiatan ini merupakan realisasi dari perencanan Kegiatan pelatihan Bapelkes untuk peningkatan kompetensi tenaga Kesehatan di FKTP tahun anggaran 2022. 

Angkatan pertama ini diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang peserta, masing- masing terdiri dari dua orang perwakilan 15 (lima belas) Puskesmas dari 10 (sepuluh) kabupaten dan kota. 

Menurut Kepala Bapelkes Jambi Pelatihan ini ditargetkan secara bertahap akan di berikan kepada perwakilan tenaga Kesehatan seluruh Puskesmas di Provinsi Jambi, paling lambat dalam 3 (tiga) tahun kedepan. 


Ahmad Fauzi.SH.M.Kes
 Kepala Bapelkes Jambi sekaligus mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dalam sambutannya memamparkan bahwa, infeksi terkait Pelayanan atau Healthcare Associated Infection ( HAIs) merupakan masalah di berbagai negara termasuk Indonesia. 

Kejadian HAIs, pada dasarnya bisa dicegah jika pelayanan kesehatan aktif, disiplin dan konsisten melakukan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi. 

Sebagai fasilitas pemberi pelayanan yang memiliki resiko penularan cukup tinggi, tentu Puskesmas harus lebih mampu melakukan pencegahan dan pengendalian dengan memutus rantai penularan infeksi dengan dukungan pengetahuan dan perilaku petugasnya. 

 Tantangan yang dihadapi puskesmas menjadi lebih besar dan agak berbeda karena tidak hanya melayani kesehatan perorangan tetapi juga bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan masyarakat diwilayahnya .

Lebih lanjut Ahmad Fauzi yang juga aktif di ABI menegaskan bahwa untuk mendukung peran Puskesmas tersebut tentu Puskesmas harus memiliki kemampuan mengelola sumber daya yang ada untuk melaksanakan berbagai program kesehatan secara efektif efisien termasuk program PPI.

Dalam acara pembukaan pelatihan PPI tersebut Kepala Bapelkes Jambi juga menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mendukung peningkatkan kompetensi petugas dalam Penyelengaraan Pencegahan Pengendalian Infeksi di FKTP, khususnya Puskesmas.

Setelah mengikuti pelatihan ini kompetensi yang akan di dapatkan peserta yaitu mampu memahami konsep penyakit infeksi serta program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), Menyusun Perencanaan Program PPI, Menerapkan Program PPI dalam pelayanan kesehatan perorangan (UKP) dan Pelayanan kesehatan Masyarakat.

Melakukan monitoring dan evaluasi program PPI, melakukan pencatatan pelaporan program PPI di Puskesmas Didukung Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dr. Mhd.Fery Kusnadi Sp.OG. yang Juga sebagai Narasumber.

Serta dukungan Narasumber Pusat dan daerah serta Tim fasilitator PPI Jambi yang di tugaskan dan dikoordinir oleh Dinkes Provinsi Jambi.

Terdiri dari gabungan profesi dan praktisi, mewakili Dinas kesehatan, Perdalin , HIPPI, Widyaiswara dan Surveior yang telah mendapat pelatihan dan lisensi Trainer sebelumnya, ditambah dengan sarana prasarana yang di sediakan Bapelkes Jambi. 

Jambi sebagai pelaksana berharap dapat memberikan hasil yang optimal sesuai dengan tujuan pelatihan. 

Diakhir Sambutan nya Ahmad Fauzi, Kepala Bapelkes Jambi, tak lupa memberikan motivasi dan dukungan kepada peserta agar terus bersemangat dan tidak meyerah dalam melaksanakan tugas dan mempraktekkan ilmu yang di dapat.

Serta mentrasfer ilmu nya kepada petugas yang lain meski berbagai tantangan akan terus ada. Menjadikan Tantangan sebagai penyemangat untuk bertumbuh.

Dari Pandemi kita belajar betapa infeksi mengakibatkan kerugian disana -sini, tak ada pilihan kecuali mengambil peran sebagai Agent of change, meski peran sederhana yaitu memutus rantai penularan dimulai dari sendiri dengan penerapan PPI. (Red/Hasanah.dr.WI, Bapelkes Jambi)

BAGIKAN :



Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin